WONOGIRI – TintaHukumInvestigasi.com
Suasana di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri sempat dibuat tegang pada Rabu sore (19/11/2025). Yuwanirma Ima Damayanti, pegawai dinas setempat, mendapati sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi AD 5126 VR miliknya tak lagi berada di tempat parkir. Rasa cemas langsung menyergap, apalagi motor itu selalu ia gunakan untuk pulang-pergi bekerja.
Dua petugas jaga, Suhartono dan Sri Hartono, segera berusaha menenangkan Yuwanirma sambil menghubungi Piket Pamapta Polres Wonogiri. Tak lama kemudian, petugas datang dan melakukan pengecekan CCTV serta menelusuri kemungkinan arah motor tersebut pergi.
Pencarian membawa petugas ke SMK Negeri 2 Wonogiri. Di sinilah semuanya menemukan titik terang. Ternyata motor tersebut dibawa oleh dua pelajar, Anggraini Wulandari dan Riski Dian Lestari, yang sama sekali tidak menyadari bahwa mereka telah keliru.
Keduanya mengira motor itu milik teman mereka, Erlangga. Kebetulan, kunci yang mereka bawa pas dengan motor tersebut—dan tanpa kecurigaan apa pun, motor itu mereka bawa ke sekolah dan kemudian diparkirkan di dekat UKS. Bagi mereka, tidak pernah terlintas bahwa dua motor dengan merek serupa bisa terbuka dengan kunci berbeda.
Sementara itu, Yuwanirma masih diliputi kekhawatiran menunggu kabar dari polisi. Barulah setelah petugas memberi informasi bahwa motornya ditemukan dalam keadaan utuh, rasa lega mulai menghapus kecemasannya.
Kapolres Wonogiri AKBP Wahyu Sulistyo, S.H., S.I.K., M.P.M. melalui Kasihumas AKP Anom Prabowo, S.H., M.H., menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat agar lebih teliti saat memarkir kendaraan.
“Kami mengimbau agar masyarakat selalu memastikan kendaraan terkunci dengan baik. Kasus ini memang bukan tindak pidana, namun sempat menimbulkan kekhawatiran bagi pemiliknya,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi respon cepat anggota di lapangan dan sikap kooperatif para pelajar serta pihak sekolah, sehingga persoalan dapat segera terselesaikan tanpa menimbulkan kegaduhan.
Motor milik Yuwanirma kini sudah kembali ke tangannya. Insiden sederhana ini menjadi pengingat bahwa sedikit kehati-hatian dapat mencegah salah paham yang membuat banyak pihak cemas.
RED
